Bayangkan sebuah gedung pencakar langit yang mampu menghasilkan listriknya sendiri, mendinginkan ruangan tanpa AC konvensional, dan bahkan mengekspor kelebihan energi ke lingkungan sekitar.
Oleh Fathom Saulina – CEO STEM Energy | Whatsapp +6281717271707
One Central Park di Sydney, Australia, bukan hanya sekedar apartemen mewah biasa – kompleks senilai $2 miliar ini telah membuktikan bahwa arsitektur hijau dan efisiensi energi bisa berjalan seiring dengan kemewahan dan estetika yang memukau. Dengan investasi $100 juta khusus untuk teknologi hijau, proyek ini menjadi pionir dalam menggabungkan sistem tri-generation, heliostat revolusioner, dan green wall terbesar di belahan bumi selatan.
Berlokasi di suburb Chippendale, Sydney, New South Wales, One Central Park lahir dari kolaborasi ambisius antara Frasers Property dan Sekisui House yang dimulai pada 2009. Arsitek ternama Prancis Jean Nouvel dari Ateliers Jean Nouvel berkolaborasi dengan PTW Architects lokal untuk menciptakan dua menara ikonik – menara residential setinggi 130 meter dengan 34 lantai dan menara serviced apartment 12 lantai. Proyek yang dibangun oleh Besix Watpac ini selesai pada 2014, menandai tahap pertama dari proyek pembaruan urban Central Park yang lebih besar.
Patrick Blanc, ahli botani dan desainer green wall terkemuka dunia, dipercayakan untuk merancang sistem dinding hijau yang menjadi ciri khas gedung ini. Tim ASPECT | OCULUS bertanggung jawab atas desain landscape yang kompleks, mulai dari facade hijau, lobby residential internal, hingga sunken courtyard dan atrium planting di level retail. Proyek ambisius ini menjadi kombinasi pertama antara living walls dan green façades di Australia, menciptakan precedent baru dalam arsitektur berkelanjutan.
Sistem heliostat yang dikonseptualisasi Jean Nouvel terdiri dari 40 heliostat bermotor di atap West Tower dan 320 panel cermin reflektif yang dirancang khusus oleh Kennovations. Teknologi canggih ini menggunakan dramatic cantilever dan koordinasi cermin yang presisi untuk mengarahkan sinar matahari ke area yang membutuhkan penerangan alami. Sistem heliostat untuk aplikasi arsitektur ini merupakan teknologi emerging yang memungkinkan distribusi sinar matahari ke area yang terhalang bayangan.
Heliostat senilai $8 juta ini bukan sekadar sistem pencahayaan biasa, tetapi bagian integral dari budget seni publik terbesar dalam sejarah pengembangan properti Australia. Teknologi ini secara otomatis mengikuti pergerakan matahari sepanjang hari, memastikan cahaya alami optimal mencapai area retail di bawahnya bahkan saat gedung tinggi menghalangi sinar langsung. Efisiensi energi yang dicapai sistem ini mencapai 30% penghematan listrik, terutama saat musim panas ketika kebutuhan pencahayaan buatan biasanya meningkat drastis.
Sistem trigeneration yang terintegrasi dalam proyek senilai $2 miliar ini menjadi tulang punggung efisiensi energi One Central Park. Teknologi revolusioner ini mampu menghasilkan tiga output sekaligus dari satu input bahan bakar: listrik, heating, dan cooling dalam sistem yang jauh lebih efisien dibanding pembangkit konvensional. Sistem ini tidak hanya memenuhi kebutuhan energi kompleks, tetapi juga mengekspor kelebihan listrik dan air ke lingkungan sekitar, menciptakan ekosistem energi yang mandiri.
Investasi khusus $100 juta untuk teknologi hijau ini juga mencakup recycled water network dan onsite renewable energy yang terintegrasi sempurna. Kombinasi tri-generation dengan sistem daur ulang air menciptakan siklus berkelanjutan yang meminimalkan ketergantungan pada utilitas eksternal. Teknologi ini mampu mengurangi emisi karbon hingga 190.000 ton selama 25 tahun operasional, setara dengan menghilangkan ribuan mobil dari jalanan Sydney.
Green wall yang menutupi kedua menara menggunakan sistem irigasi tetes yang dikontrol remote dan special mesh-covered felt untuk menancapkan tanaman pada scaffolds. Junglefy, spesialis green wall, bertanggung jawab atas instalasi dan maintenance vertical garden yang mencakup ribuan tanaman dari berbagai spesies. Sistem ini berfungsi sebagai insulator alami yang mengurangi heat gain pada gedung hingga 40%, secara dramatis menurunkan beban sistem pendingin konvensional.
Teknologi green wall ini bukan sekadar estetika, tetapi engineering marvel yang kompleks dengan sistem sirkulasi udara, filtrasi polutan, dan pengaturan kelembaban otomatis. Setiap tanaman dipilih berdasarkan kemampuan adaptasi terhadap kondisi vertikal, ketahanan terhadap angin kencang, dan kontribusi terhadap cooling effect. Sistem ini beroperasi 24/7 dengan monitoring digital yang memastikan setiap zona mendapat nutrisi dan air yang optimal.
Prestasi luar biasa One Central Park telah diakui secara internasional dengan meraih 5 star Green Star – ‘Multi-Unit Residential Design v1’ Certified Rating dari Green Building Council pada 2013. Kompleks ini juga meraih penghargaan “best tall building in the world” berkat inovasi resource-conserving strategies, program seni publik senilai $4.9 juta, dan fitur-fitur standout yang revolusioner. International Highrise Award 2014 juga diberikan kepada masterpiece ini sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mengubah paradigma arsitektur berkelanjutan.
Namun, menerapkan konsep serupa di Indonesia bukanlah perkara mudah karena perbedaan iklim tropis yang ekstrem dan infrastruktur teknologi yang masih terbatas. Belum lagi tantangan maintenance sistem canggih di lingkungan dengan tingkat polusi tinggi dan kelembaban yang berfluktuasi drastis.
Meski demikian, tiga prinsip utama One Central Park bisa diadaptasi untuk kondisi Indonesia dengan modifikasi cerdas. Pertama, sistem tri-generation skala kecil menggunakan gas alam lokal bisa diterapkan pada gedung perkantoran atau rumah sakit, dengan teknologi yang sudah tersedia dari vendor dalam negeri dan maintenance yang tidak terlalu kompleks. Kedua, green wall versi sederhana menggunakan tanaman lokal seperti sirih gading, monstera, atau tanaman rambat indigenous bisa memberikan cooling effect serupa dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah. Ketiga, sistem heliostat mini menggunakan cermin datar dan motor servo sederhana bisa diaplikasikan untuk mengoptimalkan pencahayaan alami di area lobby atau atrium, mengurangi ketergantungan pada lampu LED siang hari hingga 25%.
Transformasi menuju arsitektur hemat energi di Indonesia membutuhkan pendekatan bertahap yang dimulai dari audit energi menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi penghematan terbesar. STEM Energy siap menjadi partner Anda dalam perjalanan efisiensi energi ini, dengan tim ahli yang berpengalaman dalam menganalisis konsumsi energi bangunan dan merancang solusi hemat energi yang sesuai dengan kondisi lokal Indonesia.