Berdiri megah di tepi perairan Teluk Persia, Bahrain World Trade Centre (BWTC) menjadi landmark ikonik di jantung kota Manama, Bahrain. Gedung pencakar langit kembar ini dirancang oleh firma arsitektur terkemuka Atkins, dengan arsitek utama Shaun Killa yang memiliki visi revolusioner untuk menciptakan gedung komersial yang tidak hanya estetis namun juga ramah lingkungan.
Oleh Fathom Saulina – CEO STEM Energy
Whatsapp. Klik > wa.me/6281717271707
BWTC dibangun di atas lahan seluas 34.000 meter persegi dengan total 50 lantai yang terbagi dalam dua menara yang saling berhadapan, menjulang setinggi 240 meter dan menjadi simbol kemajuan ekonomi serta komitmen lingkungan negara Bahrain.
Proyek ambisius ini mulai dibangun pada tahun 2004 di bawah pengawasan kontraktor utama Nass Contracting yang bekerjasama dengan perusahaan konstruksi lokal dan internasional untuk mewujudkan desain futuristik gedung. Setelah melalui proses konstruksi selama empat tahun dengan berbagai tantangan teknis dan inovasi, BWTC akhirnya diresmikan pada tahun 2008 sebagai gedung pertama di dunia yang mengintegrasikan turbin angin skala besar ke dalam arsitekturnya. Kompleks ini terdiri dari dua menara yang dihubungkan oleh tiga jembatan langit, dengan masing-masing jembatan menopang turbin angin berbentuk horizontal yang menjadi ciri khas bangunan ini.
Fitur paling mencolok dari BWTC adalah tiga turbin angin raksasa berdiameter 29 meter yang terinspirasi dari baling-baling mainan anak-anak yang sederhana namun efektif dalam menangkap energi angin. Ketiga turbin ini dipasang pada jembatan yang menghubungkan kedua menara, dengan posisi yang didesain khusus untuk memaksimalkan aliran angin yang datang dari Teluk Persia. Meskipun terlihat seperti elemen dekoratif yang membuat gedung ini unik, turbin-turbin ini sebenarnya adalah mesin pembangkit listrik yang nyata dan berfungsi penuh, menunjukkan bagaimana desain arsitektur dapat mengadopsi prinsip sederhana dari mainan anak-anak dan mentransformasinya menjadi solusi energi canggih untuk bangunan komersial modern.
Bukan hanya turbin angin yang membuat BWTC menjadi bangunan hemat energi, tetapi juga berbagai fitur arsitektur bioklimatik yang terintegrasi dalam desainnya. Bentuk menara kembar yang menyerupai layar perahu tradisional Bahrain “dhow” tidak hanya memberikan identitas kultural pada bangunan tetapi juga berfungsi untuk menyalurkan angin dari Teluk ke turbin, menciptakan efek venturi yang meningkatkan kecepatan angin hingga 30%. Fasad kaca gedung dilengkapi dengan teknologi sun-shading dan low-e glass yang meminimalkan panas matahari masuk ke dalam gedung sambil tetap memaksimalkan pencahayaan alami, sehingga mengurangi kebutuhan energi untuk pencahayaan dan pendinginan ruangan.
Ketiga turbin angin yang menjadi ikon BWTC bukan sekadar simbolis, melainkan pembangkit listrik sesungguhnya yang mampu menghasilkan 1.100 hingga 1.300 MWh listrik per tahun, cukup untuk memenuhi 11-15% kebutuhan energi gedung. Setiap turbin angin memiliki daya maksimum 225 kW dan dirancang dengan teknologi khusus untuk beroperasi pada kecepatan angin rendah hingga 4 meter per detik, ideal untuk kondisi angin di kawasan Teluk. Sistem keamanan otomatis turbin memastikan turbin akan berhenti beroperasi jika kecepatan angin melebihi 25 meter per detik, melindungi struktur gedung dan turbin itu sendiri dari kerusakan akibat angin kencang.
Di luar turbin angin yang ikonik, BWTC juga menerapkan sistem manajemen energi terpadu yang mengoptimalkan penggunaan energi di seluruh gedung. Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) didesain dengan teknologi heat recovery wheel yang dapat memanfaatkan kembali udara dingin untuk efisiensi pendinginan, sangat penting untuk iklim panas Bahrain. Pencahayaan gedung menggunakan sistem otomatis dengan sensor gerakan dan cahaya yang menyesuaikan intensitas berdasarkan kehadiran penghuni dan kondisi cahaya alami, sementara sistem manajemen air mencakup pengolahan air limbah dan penampungan air hujan untuk digunakan kembali dalam sistem pendinginan dan irigasi lansekap.
Inovasi desain dan komitmen terhadap keberlanjutan telah mengantarkan BWTC memenangi berbagai penghargaan bergengsi, termasuk LEAF Award untuk “Best Use of Technology within a Large Scheme” dan “Arab Construction World for Sustainable Design Award”. BWTC juga menerima sertifikasi LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) sebagai pengakuan atas standar tinggi dalam desain bangunan hijau dan efisiensi energi. Keberhasilan proyek ini telah menginspirasi banyak arsitek dan pengembang di seluruh dunia untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam merancang gedung-gedung tinggi yang lebih ramah lingkungan dan energi efisien.
Mengadaptasi konsep BWTC di Indonesia menghadapi sejumlah kendala signifikan, terutama terkait biaya investasi awal yang tinggi dan kurangnya insentif dari pemerintah untuk pengembangan bangunan ramah lingkungan. Minimnya tenaga ahli lokal yang memahami integrasi sistem energi terbarukan dalam bangunan tinggi juga menjadi hambatan teknis yang tidak mudah diatasi. Namun, tantangan ini bukan tanpa solusi karena Indonesia sebenarnya memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, terutama di wilayah pesisir dan pegunungan yang bisa dimanfaatkan dengan teknologi yang sesuai dengan kondisi lokal.
Meskipun ada tantangan, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan arsitektur hemat energi yang terinspirasi dari BWTC dengan memodifikasi desain yang sesuai dengan iklim tropis dan sumber daya energi terbarukan lokal seperti tenaga surya dan biogas. Kolaborasi antara arsitek, insinyur, akademisi, dan pemerintah dapat menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi desain berkelanjutan melalui regulasi yang berpihak pada lingkungan dan insentif finansial bagi pengembang. Mengintegrasikan kearifan lokal dengan teknologi modern akan menciptakan solusi hemat energi yang tidak hanya efisien tetapi juga mencerminkan identitas budaya Indonesia, seperti halnya BWTC yang berhasil menggabungkan elemen budaya Bahrain dengan teknologi mutakhir.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana konsep hemat energi seperti yang diterapkan di BWTC dapat diadaptasi untuk bangunan atau bisnis Anda, tim STEM Energi siap membantu dengan layanan konsultasi dan energi audit yang komprehensif. Hubungi STEM Energi sekarang untuk langkah pertama menuju efisiensi energi dan penghematan biaya operasional jangka panjang melalui desain dan teknologi yang berkelanjutan.