Berdiri megah di kawasan Depok, Jawa Barat, Perpustakaan Universitas Indonesia hadir sebagai bukti nyata bahwa arsitektur Indonesia mampu berinovasi menuju masa depan yang berkelanjutan.
Oleh Fathom Saulina – CEO STEM Energy
Whatsapp. Klik > wa.me/6281717271707
Diinisiasi oleh Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji ketika menjabat sebagai Rektor UI periode 2009-2013, gedung ikonik ini merupakan hasil karya cemerlang arsitek Budiman Hendropurnomo dari firma Denton Corker Marshall (DCM). Memakan waktu konstruksi sekitar dua tahun sejak 2009 hingga diresmikan pada 13 Mei 2011, PT. Total Bangun Persada Tbk berhasil mewujudkan bangunan delapan lantai dengan luas mencapai 33.000 meter persegi yang kini menjadi kebanggaan dunia pendidikan Indonesia.
Filosofi “gedung hijau” menjadi nafas utama Perpustakaan UI, menciptakan harmoni sempurna antara fungsi akademis dan keberlanjutan lingkungan. Melalui pendekatan passive cooling design, bangunan ini memaksimalkan potensi alam tropis Indonesia untuk menghadirkan kenyamanan tanpa bergantung pada energi berlebih. Fasad kristal dengan lapisan kaca ganda anti-panas menjadi signature design yang tidak hanya memukau secara estetis tetapi juga berfungsi sebagai sistem pertahanan terhadap terik matahari ekuatorial, menciptakan ruang belajar yang sejuk namun tetap terang benderang.
Perpustakaan UI menaklukkan tantangan klasik bangunan tropis – bagaimana mendapatkan cahaya tanpa panas – melalui rekayasa pencahayaan yang mendekati sempurna. Hampir 90 persen fasad bangunan diselimuti kaca khusus yang menolak sinar ultraviolet dan panas berlebih sambil tetap mengalirkan cahaya optimal ke seluruh sudut perpustakaan. Konsep open plan pada lima lantai pertama menghadirkan ruang terbuka tanpa sekat permanen, memungkinkan cahaya alami menembus hingga ke area terdalam bangunan dan memangkas kebutuhan penerangan buatan hampir separuhnya dibanding gedung konvensional.
Pendekatan hybrid cooling system menjadi salah satu inovasi paling cerdas dari Perpustakaan UI, mendobrak paradigma bahwa bangunan besar di iklim tropis harus bergantung pada pendingin ruangan konvensional. Atrium sentral yang menjulang berfungsi sebagai cerobong raksasa, menciptakan efek stack ventilation yang mendorong udara panas naik ke atas dan keluar melalui ventilasi atap, sementara udara segar disedot masuk melalui bukaan strategis di level bawah. Teknologi variable refrigerant volume (VRV) yang cerdas bekerja sebagai pelengkap sistem alami ini, menyesuaikan penggunaan energi pendinginan berdasarkan kepadatan pengunjung dan kondisi suhu aktual, menghemat listrik hingga sepertiga dibandingkan sistem konvensional.
Filosofi zero waste water menjadi landasan sistem hidraulik Perpustakaan UI yang mengubah cara bangunan berinteraksi dengan air. Sistem penampungan air hujan berkapasitas besar diintegrasikan secara organik dalam desain, mengumpulkan berkah langit untuk kebutuhan sanitasi dan irigasi lansekap, mengurangi ketergantungan pada air PDAM hingga 35 persen. Limbah air dari aktivitas sehari-hari diolah melalui biofiltrasi alami menggunakan taman air yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni tetapi juga elemen estetis, menciptakan siklus air tertutup yang menjaga kelestarian air tanah di kawasan kampus sambil menghadirkan oase kesejukan visual bagi pengunjung.
Jantung operasional Perpustakaan UI dilengkapi Building Automation System (BAS) yang bekerja 24 jam sebagai pengawas tak terlihat yang mengoptimalkan setiap joule energi. Jaringan sensor pintar tersebar di seluruh bangunan, mendeteksi gerakan dan intensitas cahaya untuk menyesuaikan pencahayaan dan pendinginan secara real-time berdasarkan kebutuhan aktual, bukan perkiraan. Dashboard manajemen energi memungkinkan staf operasional memantau dan menganalisis pola konsumsi energi, mengidentifikasi anomali, dan melakukan penyesuaian strategis untuk efisiensi maksimal tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna perpustakaan.
Kepeloporan Perpustakaan UI dalam arsitektur berkelanjutan telah mengundang decak kagum dari komunitas arsitektur global dan mengumpulkan berbagai penghargaan prestisius. Sertifikasi Greenship Gold dari Green Building Council Indonesia pada 2013 menjadi pengakuan formal pertama atas keunggulan desain ramah lingkungannya. Inovasi berkelanjutan bangunan ini membawa Indonesia ke panggung arsitektur global melalui International Architecture Awards 2012 yang diselenggarakan oleh The Chicago Athenaeum Museum of Architecture and Design, menegaskan posisinya sebagai salah satu bangunan pendidikan paling progresif di Asia dalam aspek desain berkelanjutan dan efisiensi energi.
Perjalanan mewujudkan perpustakaan berkonsep hijau tidaklah selalu mulus, tim perancang harus berhadapan dengan kenyataan pahit industri konstruksi Indonesia yang belum sepenuhnya siap dengan revolusi arsitektur berkelanjutan. Ketersediaan material ramah lingkungan yang terbatas dan biaya tinggi untuk teknologi hemat energi menimbulkan pertanyaan besar tentang kelayakan finansial proyek, sementara pandangan skeptis dari berbagai pemangku kepentingan yang masih terpaku pada paradigma konstruksi konvensional hampir menenggelamkan visi bangunan berkelanjutan ini. Namun, keterbatasan justru melahirkan kreativitas – tim perancang mengembangkan solusi kontekstual yang mengoptimalkan potensi lokal, seperti memodifikasi desain untuk memaksimalkan ventilasi alami yang sesuai iklim tropis dan menggunakan material lokal dengan proses pengolahan yang lebih berkelanjutan.
Prinsip cerdas dari Perpustakaan UI sebenarnya dapat diterjemahkan ke dalam bangunan skala lebih kecil dengan adaptasi yang tepat dan biaya yang terjangkau. Memahami orientasi optimal bangunan terhadap lintasan matahari, memasang jendela besar dengan kaca anti-UV di sisi utara dan selatan, serta menambahkan elemen pemantul cahaya sederhana dapat mendramatisir pencahayaan alami tanpa menambah beban panas. Desain yang memaksimalkan ventilasi silang, penggunaan material dengan kapasitas termal tinggi, peninggian plafon dengan ventilasi di bagian atas, serta penanaman vegetasi strategis di sekitar bangunan menciptakan sistem pendinginan alami yang efektif dan ekonomis, memangkas tagihan listrik hingga puluhan persen tanpa mengorbankan kenyamanan.
Tertarik mengadopsi prinsip desain berkelanjutan Perpustakaan UI untuk rumah atau gedung Anda? STEM Energi hadir dengan solusi konsultasi dan energi audit komprehensif yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bangunan Anda. Tim ahli STEM Energi siap membimbing Anda menemukan potensi penghematan energi dan merancang implementasi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga menguntungkan secara finansial jangka panjang.